MAKASSAR, ERAINSPIRASICOM — Di tengah maraknya proyek perbaikan jalan jelang akhir tahun, Anggota Komisi C DPRD Sulsel, Hamzah Hamid, justru mengambil langkah tak biasa: menolak perbaikan jalan tepat di depan rumahnya. Ia meminta Dinas PU Kota Makassar menggeser anggaran itu ke lokasi yang kerusakannya jauh lebih parah.
Hamzah mengungkapkan kekecewaannya setelah menemukan sejumlah pekerjaan yang berjalan tanpa melihat skala prioritas. Menurutnya, banyak proyek dikebut menjelang tutup tahun, namun sejumlah ruas yang telah lama rusak justru tak tersentuh.
“Banyak jalan yang dikerjakan tiba-tiba, tapi yang betulan rusak bertahun-tahun malah dibiarkan. Ini kan tidak tepat sasaran,” ujarnya, Jumat (21/11).
Politisi PAN itu menyoroti salah satu contoh paling mencolok: Jalan Borong Raya Baru 7, RW 07, Kelurahan Batua. Ruas itu, kata Hamzah, sudah lama diajukan warga untuk diperbaiki, termasuk drainasenya, namun hingga kini belum mendapat tindakan nyata.
“Sementara itu, jalan yang masih tergolong baik justru mau diaspal. Termasuk depan rumah saya,” tegasnya.
Ia menyebut beberapa ruas sudah berkali-kali diukur dan ditinjau Dinas PU Makassar, tetapi tak kunjung direalisasikan. Sebaliknya, proyek yang tidak mendesak malah didahulukan.
Hamzah menegaskan bahwa dirinya tidak ingin menjadi prioritas hanya karena menjabat sebagai anggota DPRD. Ketika kontraktor datang untuk memulai pengaspalan di Jalan Borong Raya Baru 1 dan 2 termasuk depan rumahnya ia langsung meminta pekerjaan dihentikan.
“Tadi itu pekerjaan saya tolak. Saya bilang, jangan kerjakan dulu di depan rumah saya. Banyak warga lain yang lebih butuh,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa dirinya tidak anti-perbaikan, tetapi penentuan lokasi harus berdasarkan kondisi kerusakan, bukan berdasarkan siapa yang tinggal di wilayah tersebut.
“Bukan berarti saya tidak bersyukur. Tapi ada yang lebih mendesak. Warga sudah menunggu bertahun-tahun.”
Hamzah mendesak Dinas PU Kota Makassar melakukan pengecekan ulang terhadap daftar prioritas perbaikan jalan. Menurutnya, pembenahan infrastruktur harus adil, terencana, dan menyasar kebutuhan paling mendesak.
“Harapan saya, PU tidak salah menentukan prioritas. Pembangunan harus merata dan tepat sasaran,” tutupnya.
Sikapnya ini mendapat sorotan publik, karena jarang ada anggota dewan yang justru meminta agar rumahnya tidak mendapat perbaikan lebih dulu demi mendahulukan kepentingan warga lain.(*)
Anggota DPRD Sulsel Hamzah Hamid Tolak Perbaikan Jalan
