ERAINSPIRASI.COM, MAKASSAR — Balai Pelaksana Transportasi Darat (BTPD) Kelas II Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap peluang Teman Bus Trans Mamminasata koridor 4 rute Makassar-Gowa kembali beroperasi. Hal ini lantaran Universitas Hasanuddin (Unhas) meminta kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tetap melanjutkan operasional Teman Bus usai disetop.
Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Angkutan Jalan, Sungai, Danau Penyeberangan BPTD Kelas II Sulsel Husni Mubarak mengatakan pihaknya mendukung usulan Unhas tersebut. Dia juga bersedia untuk dilibatkan dalam melakukan survei terkait permintaan itu.
“Nanti setelah itu baru dilihat. Kalau dari kami, ya, bagus. Kami support. Kalau misalnya kami dibutuhkan untuk ikut survei, kami ikut. Kita mendukung misalnya apa yang dibutuhkan pihak kami sesuai dengan kewenangannya. Ya, kami support untuk supaya kembali,” ucap Husni Mubarak, Sabtu (27/1/2024).
Husni juga menyarankan agar Unhas turut berkoordinasi dengan Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar atas keinginannya supaya Teman Bus Koridor 4 kembali beroperasi. Sebab, dia tak tahu banyak apakah operasional bus itu tetap disubsidi atau tidak jika permintaan Unhas itu diterima Kemenhub.
“Tetapi, kalau saya sih harapannya Unhas jangan cuma ketemu dengan Kemenhub. Karena bagaimana pun harusnya yang menyelenggarakan ini adalah Pemda,” sebutnya.
“Sebenarnya bukan cuma karena subsidi dan indikator low factor, tapi kesediaan Pemda. Harusnya memang Pemda tetap menyiapkan. Bisa Pemkot atau Pemprov Sulsel. Karena kan ini akan diserahkan semua ke daerah. Jadi kemarin itu cuma stimulan kan,” sambung Husni.
BPTD Dukung 2 Tawaran Unhas soal Operasional
Husni turut menanggapi tawaran Unhas agar rute operasional Teman Bus ditambah dari Kampus Fakultas Teknik Unhas di Gowa dan Kampus Unhas Tamalanrea di Makassar. Dengan begitu, kemacetan pada ruas jalan yang dilintasi Teman Bus dapat diatasi.
“Dulu sudah ada itu. Bisa tersambung. Dulu masuk Unhas. Artinya kita mendukunglah. Kita pada prinsipnya siap kalau misalnya dibutuhkan untuk survei. Kita support, bagus itu. Karena memang banyak mahasiswa di situ kan. Apalagi kalau lewat Antang, macet mi juga di dalam. Setidaknya bisa mengurai kemacetan,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pihaknya sangat senang dengan tawaran skema berlangganan yang akan diusulkan oleh Unhas ke dalam kajian akademiknya. Husni menilai skema berlangganan untuk moda tranportasi publik sudah banyak diterapkan di berbagai negara.
“Oh itu untuk di tarif. Ya, kita bagus juga kalau skema berlangganan. Seperti yang sudah di luar negeri. Bisa skema berlangganan harian, bulanan. Bagus sekali itu dan kita senang kalau begitu,” jelasnya.
Menurutnya, skema berlangganan ini akan menjamin kepastian pengguna jasa Teman Bus. Jika skema itu disetujui, kata Husni, pelanggan tak perlu merogok kocek yang banyak karena tarifnya sudah lebih murah.
“Lebih pasti juga pelanggannya. Misalnya orang beli kartu (akses) untuk satu bulan bebas ke mana saja. Atau satu minggu bebas ke mana saja. Itu sudah ada di Melbourne, Australia. Itu lebih murah jadinya,” tuturnya.
Husni juga turut menanggapi positif usulan Unhas agar operasional Teman Bus ditambah rutenya dari Kampus Fakultas Teknik Unhas di Gowa dan Kampus Unhas Tamalanrea di Makassar. Dia menyebut rute ini dapat mengurai kemacetan di ruas jalan yang dilintasi oleh Teman Bus tersebut.
“Dulu sudah ada itu. Bisa tersambung. Dulu masuk Unhas. Artinya kita mendukunglah. Kita pada prinsipnya siap kalau misalnya dibutuhkan untuk survei. Kita support, bagus itu. Karena memang banyak mahasiswa di situ kan. Apalagi kalau lewat Antang, macet mi juga di dalam. Setidaknya bisa mengurai kemacetan,” pungkasnya.