ERAINSPIRASICOM– Ongkos mudik lebaran tahun ini dipastikan akan mengalami kenaikan. Kenaikan harga untuk tansportasi akan sulit untuk dihindari.
Wakil Direktur PT Borlindo Mandiri Jaya, Hermon Sumule mengatakan, kenaikan tarif bus pada saat musim mudik ‘High Season’ itu pasti mengalami kenaikan. Pasalnya kata dia, rute perjalanan yang terhitung optimal itu hanya satu arah, yaitu arah tujuan mudik, sehingga angkutan ketika kembali ke pangkalan itu terbilang tidak produktif.
“Hampir semua rute itu kami pulang kosong, karena mudik perjalanannya itu hanya satu sisi, hanya ke kampung halaman,”ungkapnya, Senin (3/4/2023).
Hermon menguraikan, biaya kenaikan tarif itu bertahap. Mulai dari 10 hingga 20 persen kenaikan dari biaya normal. “Paling maksimum itu ketika di konversi ke rupiah itu kisarannya Rp30 ribu sampai Rp100 ribu, itu berdasarkan rute,” ulas Hermon.
Bagi Hermon, kenaikan biaya transportasi bus ke daerah-daerah sebuah hal yang wajar saja. Sebab, pada masa high season, semua moda transportasi baik darat, laut, dan udara pasti mengikuti kenaikan. “BBM tidak mempengaruhi kenaikan harga pada musik mudik ini, karena sudah naik sebelumnya,” tukas Hermon.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Muhammad Arafah mengungkapkan, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dalam menekan potensi kenaikan biaya mudik. Sebab, PO Bus pada umumnya eksklusif dan eksekutif. “Tidak diatur tarifnya oleh pemerintah,” kata Arafah.
Dishub hanya bisa melakukan upaya dalam memastikan pelayanan yang diberikan PO Bus terhadap masyarakat yang mudik terjamin. Begitu pula dengan keselamatan mudik. Hal lain yang dilakukan Dishub adalah mencoba skema mudik gratis moda transportasi Bus. Saat ini, rutenya masih dibicarakan. (*)