ERAINSPIRASI.COM, MAKASSAR – Anggota DPRD Kota Makassar, Budi Hastuti memastikan semua anak yang ada di Makassar harus bersekolah. Tanpa terkecuali meski terkendala berbagai masalah.
Hal itu disampaikannya saat Sosialisasi Penyebarluasan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, di Hotel Royal Bay, Jalan Sultan Hasanuddin, Sabtu (29/7/2023).
Legislator dari Fraksi Gerindra ini mengaku terus berupaya agar anak bisa mengenyam pendidikan. Dinas Pendidikan Makassar sebagai leading sektor terus didorong mencari cara anak bersekolah di SD dan SMP.
“Saya sudah beberapa kali sampaikan ke Dinas Pendidikan karena banyak laporan yang masuk ke saya, banyak anak yang tidak sekolah,” ujarnya.
Budi meminta orang tua agar tidak membiarkan anaknya memilih bekerja ketimbang sekolah. Ia ingin semua anak harus punya kompetensi lewat pendidikan sebelum punya pekerjaan.
“Agar mereka mendapatkan pekerjaan yang layak maka mereka harus lebih dulu punya pendidikan yang bagus,” lanjut Anggota Komisi B Ekonomi dan Keuangan DPRD Makassar ini.
Tidak sekadar bersekolah, Budi juga memastikan pendidikan yang diterimanya berkualitas. “SD dan SMP kita di Makassar sudah bagus-bagus jadi siswa akan mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Muhyiddin mengaku sering berkomunikasi dengan Budi Hastuti perihal anak putus sekolah. Di mana ia terus didesak agar anak terus bersekolah.
“Salah satu anggota dewan yang sering memperjuangkan anak harus sekolah adalah ibu Budi. Saya akui beliau selalu perjuangkan hak anak untuk pendidikan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa semua anak bersekolah merupakan bagian dari program Pemkot Makassar inisiasi Wali Kota. Olehnya memang perlu dilaksanakan.
“Revolusi pendidikan kita harus beri kepastian kepada masyarakat kami bahwa revolusi pendidikan semua harus sekolah,” tambahnya.
Puspito Hargono selaku narasumber lainnya juga berpendapat bahwa anak yang tidak sekolah saat ini marak dieksploitasi. Untuk itu, mesti ada intervensi agar anak mau sekolah.
“Karena mereka yang tidak sekolah pasti rata-rata ke jalan jadi anjal dan gepeng. Sudah kecil dipaksa bekerja,” kata Popi–sapaan akrabnya.
Popi pun meminta agar Dinas Pendidikan Makassar selalu memperhatikan keluhan masyarakat. Utamanya soal pendaftaran peserta didik baru.
“Kami minta untuk diperhatikan jangan sampai semua anak tidak bisa diakomodir,” tukas Popi. (*)