MAKASSAR, ERAINSPIRASICOM— Upaya menciptakan kota yang bersih dan sehat kembali ditegaskan Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Makmur Burhanuddin, saat membuka Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Sampah. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Royal Bay Makassar, Jalan Sultan Hasanuddin, Sabtu (6/12/2025), dan dihadiri warga dari berbagai kecamatan.
Dalam sambutannya, Andi Makmur menekankan bahwa Perda Pengelolaan Sampah bukan hanya dokumen hukum, tetapi panduan bersama untuk membangun budaya baru dalam memperlakukan sampah. Ia menilai tantangan terbesar dalam penanganan sampah bukan terletak pada fasilitas atau kebijakan, melainkan pada pola pikir dan perilaku masyarakat.
“Perda ini adalah bentuk komitmen pemerintah dan DPRD untuk menciptakan kota yang lebih tertib dan lebih bersih. Tetapi aturan ini tidak akan efektif tanpa peran aktif masyarakat. Kita semua harus menjadi bagian dari solusi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa program Sosialisasi Perda yang digagas DPRD bertujuan memastikan warga memahami aturan sekaligus mengerti bagaimana menerapkannya dalam keseharian.
“Bukan hanya sekadar tahu, tetapi juga menjalankan. Mulai dari memilah sampah, membuang sesuai waktu yang ditentukan, hingga mendukung program pengurangan sampah dari sumbernya,” ucap legislator yang karib disapa Bang Noval itu.
Menurutnya, berbagai persoalan klasik yang muncul setiap musim hujan—genangan, bau tak sedap, hingga tersumbatnya drainase—berawal dari rendahnya kedisiplinan dalam mengelola sampah. Ia mengingatkan bahwa dampak buruk tersebut tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga merugikan kesehatan masyarakat.
“Sampah yang dibiarkan berserakan adalah ancaman. Kalau tidak dikelola, ia menjadi pemicu banjir, pencemaran, bahkan sumber penyakit. Ini bukan persoalan sepele,” tegasnya.
Bang Noval juga menyoroti perlunya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha demi menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan. Ia menambahkan bahwa kesadaran kolektif adalah fondasi yang menentukan keberhasilan kebijakan lingkungan.
“Warga jangan hanya menjadi penonton atau objek kebijakan. Kita butuh partisipasi nyata. Makassar bisa menjadi kota yang bersih dan nyaman jika setiap orang mengambil bagian,” jelasnya.
Melalui sosialisasi ini, Andi Makmur berharap semakin banyak warga yang memahami bahwa menjaga kebersihan bukan hanya kewajiban, tetapi investasi masa depan untuk lingkungan yang lebih layak huni.
“Makassar yang sehat, rapi, dan tertib itu bukan impian. Itu bisa kita wujudkan kalau seluruh elemen bergerak bersama,” tutupnya. (*)
