MAKASSAR, ERAINSPIRASICOM– Forum Zakat (FOZ) Sulawesi Selatan menggelar Ekspos Ramadhan, Untuk memaparkan program yang bakal dijalan dan target zakat yang bakal dicapai hingga hari raya idul Fitri 1444 H, di Rumah Makan Wong Solo, Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar, Selasa,(21/3/2023).
Ketua FOZ Sulsel, Amir ST mengatakan FOZ merupakan wadah berhimpunnya sejumlah lembaga amil zakat nasional (Laznas) dan lembaga amil zakat (Laz) tingkat regional.
Dia menyampaikan, pada Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriyah ini, para lembaga zakat masing-masing akan berjibaku dengan kegiatan pengumpulan dan pendistribusian zakat.
“Selain itu, tentunya juga ada kegiatan lain seperti pengiriman da’i selama Ramadhan ke wilayah binaan, tebar mushaf Alqur’an, dan program lainnya yang sudah direncanakan masing-masing lembaga,” kata Amir kepada wartawan.
Menurut pimpinan Rumah Zakat Sulawesi Selatan itu, tagline yang disepakati para anggota FOZ Sulsel pada Ramadhan kali ini adalah “Kompak dan Berdampak”.
Sehingga, Amir berharap, peranan dari para lembaga zakat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh warga yang masuk dalam kategori penerima manfaat.
“Insya Allah, ada sekitar 200.000 paket dari keseluruhan lembaga zakat yang nantinya akan disalurkan ke penerima. Kalau di Ramadhan memang kebanyakan program donasi, sedangkan di luar Ramadhan berupa program pemberdayaan,” ujar Amir, yang didampingi Ichwan Jufri dari BSI Maslahat dan Muhammad Akram dari Laznas Muamalat.
Kegiatan FOZ Sulsel itu juga didukung penuh wartawan yang tergabung di Forum Jurnalis Zakat Sulsel, yang dihadiri langsung koordinatornya, Irfan Abdul Gani.
Rahmat dari Dompet Dhuafa Sulsel, meminta kepada kalangan media agar kiranya dapat membantu apabila menemukan informasi tentang adanya warga penerima zakat yang selama ini tidak dijangkau oleh lembaga zakat.
Dia juga menyampaikan tentang pentingnya edukasi fiqih zakat kepada masyarakat agar mampu menggugah kesadaran dalam mengeluarkan zakat yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim.
“Fiqih zakat sangat penting untuk kita pelajari bersama, terutama mengenai 8 asnaf, penerima zakat yang telah diatur dengan jelas di dalam Kitab Suci Alqur’an di surah At Taubah,” jelas Rahmat.
Dia menambahkan, masyarakat juga sudah perlu mengetahui bahwa cukup banyak kemudahan apabila hendak mengeluarkan zakat. Bisa lewat sistem transfer ke lembaga zakat resmi atau dijemput langsung pengelola zakat.
Sementara itu, Taufiq Ashari Suaib dari Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) mengajak kepada praktisi media untuk mengedukasi masyarakat tentang lembaga zakat resmi yang terpercaya dalam penyaluran zakat.
Seperti lembaga WIZ sebagai salah satu lembaga amil zakat nasional atau Laznas, dia menyebut, telah rutin melakukan audit akuntansi publik dari Kementerian Agama.
“Jadi, kontrol Kemenag terhadap lembaga kami, WIZ, cukup ketat. Kemudian, tentunya juga kami rutin adakan edukasi mengenai penyaluran dana ummat,” terang Taufiq.
Adapun Muhamamd Riswan dari Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan, menyampaikan bahwasanya setiap lembaga zakat sudah punya wilayah binaan atau pun target lokasi penyaluran zakat.
Dia berharap, nantinya zakat tidak menumpuk di perkotaan. Akan tetapi sejatinya tersalurkan secara merata hingga ke pelosok.
*Potensi Zakat Rp 7 Triliun*
Ketua FOZ Sulsel, Amir, ST., mengatakan potensi zakat secara keseluruhan di Sulawesi Selatan sebesar Rp 7 triliun.
Akan tetapi, dia menyebut, perolehan zakat yang diraih masih di kisaran Rp 100 miliar lebih.
“Masih di bawah Rp 200 miliar. Ini yang terdata dan dilembagakan, ya,” tutur Amir.
Olehnya, Amir berharap adanya kesadaran dari seluruh masyarakat muslim agar menyalurkan zakatnya di lembaga resmi sehingga mampu didata dengan baik dan potensi yang besar itu bisa dikejar, sehingga tentu sisa kemanfaatannya lebih dirasakan dibanding menyalurkan secara pribadi.