MAKASSAR, ERAINSPIRASICOM– Memasuki musim mudik harga tiket biasanya ikut naik. Bahkan harganya bisa menjadi dua kali lipat pada H-7 hingga H-1.
Namun pantau disejumlah PO di Makassar hingga 3 April belum ada peningkatan jumlah penumpang yang signifikan.
Salah seorang penumpang asal Mamuju yang ditemui di Terminal Regional Daya, Muh Darusalam mengatakan dia sengaja pulang mudik lebih cepat untuk menghindari kepadatan penumpang. Selain itu dia juga menghindari harga tiket yang selalu naik saat menjelang lebaran. Harga tiket biasanya akan mulai naik pada H-15 Idulfitri.
“Sekarang masih Rp200 ribu, jika seminggu sebelum lebaran bisa naik hingga Rp300 ribu hingga Rp350 ribu untuk kelas ekonomi, kalau yang eksklusif saya tidak tahu pasti, mungkin sekitar Rp400 ribuan,” kata pria yang akrab disapa Darul.
Hal serupa diutarakan oleh penumpang tujuan Morowali, Dirga Ali Imran. Dia menuturkan harga tiket masih standar sekitar Rp350 ribu hingga Rp390 ribu untuk kelas ekonomi. Kalau untuk executif harga tiketnya sekitar Rp430 ribu hingga Rp450 ribu.
“Kalau dekat lebaran harga tiket ekonomi bisa mencapai Rp350 ribu atau sama dengan harga kelas executif saat normal. Lumayan selisihnya karena saya ini pulang bersama istri dan dua anak saya,” akunya.
Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Andi Rachmatika Dewi menjelaskan tarif angkutan yang bisa diintervensi pemerintah hanya kelas ekonomi. Khusus untuk PO yang beroperasi menggunakan tarif eksekutif dan pemerintah tidak mengatur.
“Biasanya kita menghimbau kepada PO pada H-7 untik tidak menaikkan tarif secara berlebihan. Sebelum itu biasanya juga ada pertemuan antara pemerintah dan perwakilan PO pada pertengahan ramadan,” ungkapnya.
PO Litha dan Bintang Prima yang berusaha dihubungi belum memberikan tanggapan. Pesan WhatApp hanya dijawab belum ada kebijakan menaikkan tarif semua rute. “Biasa ada kenaikan di tanggal 15 April nantinya,” tulis operatos PO Litha.