ERAINSPIRASI.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar (Pemkot Makassar) fokus pada pengembangan skill di dalam usaha menaikkan serapan tenaga kerja berkualitas. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, Nielma Palamba.
Nielma mengatakan bahwa kolaborasi antara perusahaan dan instansi pelatihan jadi kunci utama di dalam merampungkan tantangan serapan tenaga kerja berkualitas.
“Perusahaan kini lebih tekankan karyawan yang memiliki sertifikasi dibandingkan cuma bersama ijazah,” ungkapnya.
Sebagai cara konkret, Pemkot Makassar telah laksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Balai Besar Pelatihan Kerja (BBLK). MoU ini memiliki tujuan untuk menegaskan bahwa pelatihan tenaga kerja terarah dan efektif.
“Kita berbagi data, sepanjang ini banyak warga Makassar yang dilatih balai besar tanpa kami ketahui, agar tempo hari saya minta untuk Sharing data berkenaan warga makassar yang telah ikut pelatihan sertifikasi,” lanjutnya.
Nielma termasuk menegaskan bahwa kerja serupa bersama pihak-pihak berkenaan merupakan cara strategis di dalam melatih angkatan tenaga kerja.
“Ada Asian Development Bank bekerja serupa bersama kami untuk laksanakan pelatihan. Karena kalau kami mengandalkan APBD biar berapa triliun dianggarkan tidak bakal meng-cover semua, makanya kami cari alternatif lain untuk bisa melatih,” terang Nielma.
Lebih lanjut, Nielma mengatakan bahwa pelatihan yang diadakan didasarkan pada keperluan pasar kerja lokal. Mengingat Makassar sebagai kota jasa dan perdagangan, maka pelatihan yang ditawarkan berkenaan bersama sektor perdagangan dan pemasaran.
“Dalam usaha untuk menegaskan keberhasilan program pelatihan, kami mengupayakan menegaskan bahwa peserta memiliki minat dan bakat yang sesuai bersama pelatihan yang mereka ikuti. Dengan demikian, diinginkan output berasal dari pelatihan ini bakal sesuai bersama keperluan pasar kerja,” tutupnya.
Berdasarkan data berasal dari Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Makassar yang dipublikasikan pada Februari 2024 menggapai 10,60 persen. Angka ini memperlihatkan penurunan dibandingkan tahun 2022, yaitu 11,68 persen, dan tahun 2021, yaitu 13,18 persen.