ERAINSPIRASICOM, MAKASSAR— Banyaknya respon masyarakat mengenai kondisi air limbah domestik yang dialami di lingkungan warga. Anggota DPRD Makassar, Harry Kurnia Pakambanan minta pemerintah kota proaktif perhatikan drainase masyarakatnya.
Hal ini disampaikan saat, Legislator Fraksi Demokrat DPRD Makassar ini menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Hotel Maxone Jalan Taman Makam Pahlawan Kota Makassar, Rabu (29/11/2023).
Menurut, Anggota Komisi D DPRD Makassar ini bahwa sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan kesadaran warga Kota Makassar, tentang pengelolaan air limbah domestik. Peraturan Daerah ini mengatur mengenai pengelolaan air limbah domestik, yang menjadi tanggung jawab setiap warga dan pemerintah kota.
“Karena saya adalah orang yang betul-betul mengawal aspirasi masyarakat soal drainase, yang selalu saya ajukan ke pemerintah kota Makassar ini adalah persoalan permintaan warga yang urgent selain mencegah air limbah domestik juga mencegah timbulnya genangan banjir,” ungkapnya.
Terlebih lagi, Harry juga mengajak warga untuk membantu menyebarluaskan mengenai peraturan Daerah tersebut. Menurutnya, tujuan sosialisasi ini agar masyarakat tahu dan memahami tentang air limbah domestik.
“Dengan kita hadir dikegiatan ini, kita menjadi tahu dan dapat memahami tentang air limbah domestik, yakni air limbah yang dihasilkan dari mandi, mencuci dan buang air. Jadi bantu sebarkan ke keluarga, tetangga dan lingkungan ta pengetahuan kita tentang air limbah domestik, yang selama ini kita belum memahaminya dengan baik,” paparnya.
Turut hadir menjadi narasumber pada kegiatan tersebut Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Domestik Pemerintah kota Makassar, Muhammad Arif dan Fungsional Pedal TK Madya, Irnawati dan masyarakat yang berada di Daerah Pemilihan (Dapil) III meliputi Kecamatan Tamalanrea dan Biringkanaya.
Perencanaan Pengelolaan Air Limbah Domestik Pemerintah kota Makassar, Muhammad Arif menjelaskan bahwa pentingnya mengetahui cara mengelola limbah domestik bagaimana cara mencegah jika terjadi dilingkungan masing-masing masyarakat.
“Karena limbah rumah tangga yang tidak terkelola dengan bagus menyebabkan penyakit dimana air itu mengalir ke parit depan rumah. Kemudian terserap ketanah dan itu mempengaruhi air tanah yang kita konsumsi,” katanya.
“Nah ini juga menyebabkan penyakit stunting yang lagi viral sekarang, bukan kita yang rasakan tapi anak cucu ta’ yang nanti rasakan,” tambahnya. (Ad)