ERAINSPIRASI.COM — Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menargetkan menyingkirkan kemiskinan esktrem didalam sementara dua tahun. Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono, memastikan pengentasan penduduk berasal dari kemiskinan merupakan perhatian utama pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2.
“Prabowo-Gibran menjadikan pengentasan kemiskinan adalah perhatian utama. Targetnya, didalam dua th. pertama kita akan menghapuskan kemiskinan ekstrem jadi 0 persen,” kata Budi didalam info pers, Jumat (2/2).
Kemudian, lanjut Budi, Prabowo-Gibran termasuk menargetkan menekan angka kemiskinan hingga di bawah 5 persen didalam sementara lima tahun. Ia mengatakan sementara ini angka kemiskinan masih berada di angka 9,36 persen.
Ia menunjukkan Prabowo-Gibran berkomitmen melanjutkan program kesejahteraan sosial yang udah berlangsung di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Dalam visi misi kami, ada prioritas utama berkaitan hal ini. Yaitu melanjutkan dan menyempurnakan kartu-kartu kesejahteraan sosial dan juga kartu usaha. Program layaknya KIS, KIS Lansia, KIP, Kartu Sembako, Prakerja, Mekar dan PKH akan kita lanjutkan,” ujar dia.
Sementara itu, Budi mengatakan program Kartu Tani akan dihapus dan digantikan dengan yang lebih efektif untuk menjamin ketersediaan pupuk petani.
Menurutnya, tidak benar satu persoalan terbesar berasal dari dukungan sosial ini adalah distribusi yang tidak tepat sementara dan tidak tepat sasaran.
“Keluhan yang kerap kita temui di lapangan adalah tidak tepat sasaran. Ini harus kita sempurnakan,” ucapnya.
Budi pun mengatakan harus kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak harus diperkuat.
Ia mengatakan program kesejahteraan sosial di bermacam kementerian, lembaga, pemerintah daerah, hingga swasta harus diintegrasikan.
Ia termasuk utamakan pentingnya upaya untuk mendorong kemandirian penduduk sehingga program mengentaskan kemiskinan dapat dijalankan secara berkelanjutan.
“Dalam solusi jangka panjang kita akan dorong kemandirian melalui pemberdayaan penduduk dan penciptaan lapangan kerja. Namun, ini termasuk berkaitan ketepatan sementara atau timing dukungan dukungan sosial,” ujarnya.(*)