Rayakan Milad KAHMI ke-57, Bakar Semangat Kader Mahasiswa

ERAINSPIRASICOM, MAKASSAR– Peringatan Milad ke-57 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) yang digelar oleh Majelis Daerah KAHMI Kota Makassar, berlangsung meriah di Baruga Anging Mammiri Rujab Walikota Makassar, Kamis (28/9/2024).

Peringatan Milad KAHMI kali ini sekaligus dirangkaikan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW serta lomba Kaddo Minyak yang diikuti oleh Majelis Rayon (MR) KAHMI se-Kota Makassar.

Ratusan warga KAHMI berbondong-bondong mendatangi Baruga Anging Mammiri sejak pagi. Dari yang paling senior seperti dr Basir Palu, Prof Syaifuddin, Prof Bahaking Rama dan Prof Hamid Paddu, hingga sejumlah mahasiswa yang masih berstatus anggota HMI.

Ketua Umum MD KAHMI Makassar, Prof A. Pangerang Moenta mengatakan bahwa pada usianya yang ke-57, KAHMI semakin ditantang dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara.

“Bagaimanapun KAHMI tentu akan selalu diharapkan bisa memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasan bagi pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik,” jelas Prof APM, sapaan karibnya.

APM menambahkan, KAHMI khususnya MD KAHMI Makassar akan terus bermitra dengan semua stakeholder dalam upaya mewujudkan tujuan dan cita-cita organisasi.

“Bermitra dengan semua pihak yang sesuai dengan arah perjuangan adalah yang dilakukan oleh KAHMI selama ini,” ujarnya.

Tak lupa Prof APM menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Mewakili panitia pelaksana, kami sampaikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang berpartisipasi, mendukung secara moril dan materiil sehingga kegiatan ini terlaksana dengan baik,” kata Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Hasanuddin itu.

Melengkapi kemeriahan acara, KAHMI Makassar secara khusus mengundang anggota DPD/MPR Republik Indonesia H. Tamsil Linrung untuk membawakan hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus pesan-pesan Milad KAHMI ke-57.

Dalam tausiahnya, Tamsil menegaskan bahwa visi kenabian Rasulullah SAW adalah untuk melakukan perubahan.

“Rasulullah SAW hadir untuk membawa perubahan pada umat manusia. Konsekuensi yang dihadapi adalah penentangan dari banyak pihak, dan perubahan yang diusung memang bukan hal mudah dilakukan,” jelasnya.(*)