Remaja Makassar Tewas Usai Dipaksa Minum Miras Oplosan

ERAINSPIRASI.COM, Makassar – Kasus tiga remaja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tewas usai dipaksa oleh rekan-rekannya minum minuman keras atau miras oplosan, menuai perhatian publik.

Terkait kejadian itu, ibu dari salah seorang korban pun berusaha untuk memulihkan nama baik anaknya yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Postingan sang ibu korban bernama Ely Rahmawati itu viral usai dibagikan pengguna Twitter @jaesahiy_, seperti dilihat dalam unggahan akun Instagram @lambe_turah pada Rabu, 1 Maret 2023.

“Ini postingan oleh ibu korban, tolong bantu di up kasus ini guys,” tulis @jaesahiy_ di keterangan unggahannya.

Lewat postingannya di media sosial, ibu korban mengunggah sebuah pernyataan yang menegaskan bahwa anaknya yang tewas usai dipaksa minum miras oplosan oleh teman-temannya itu bukanlah peminum minuman keras.

“Saya mau bersihkan nama baik anak saya, anak saya bukan peminum mirasss,” tegas Ely Rahmawati, menyertakan emotikon menangis.

Diwartakan sebelumnya, video yang memperlihatkan remaja yang tewas tersebut dianiaya oleh rekan-rekannya di sebuah kost lantaran menolak saat dipaksa ikut pesta miras oplosan itu, beredar luas di media sosial.

Video itu merekam aksi penganiayaan terhadap seorang korban remaja laki-laki, Achmad Alif Rian Nisar, usia 16 tahun, salah satu pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar.

Penganiayaan itu dilakukan oleh seorang pemuda dan terjadi di salah satu rumah kos, di Jalan Sanrangan, Kelurahan Sudiang Raya, di Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Dilihat dari video tersebut, korban dianiaya dengan cara dipukul dan ditendang. Ditengarai, lantaran korban menolak ikut dalam pesta miras oplosan di lokasi yang sama.

Akibat dipaksa menenggak minuman keras oplosan itu, tiga remaja dalam peristiwa tersebut meninggal dunia usai sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit.

Ketiga korban yakni masing-masing, Achmad Alif Rian Nisar (16 tahun), Reski Perdana, dan Rahmat Fajar (16 tahun).

Polretabes Makassar pun langsung melakukan penyelidikan terkait video penganiayaan dan pesta miras dimana pelaku penganiayaan dalam video itu diduga memaksa korban untuk ikut meminum minuman keras oplosan tersebut.

Saat ini, aparat telah menyita sejumlah barang bukti diantaranya jerigen, minuman bersoda, alkohol 96 persen yang dioplos. Polisi juga sejauh ini telah memeriksa sedikitnya dua saksi, satu diantaranya merupakan pemilik rumah kos.

Ibunda dari salah seorang remaja yang tewas dalam peristiwa itu menceritakan bahwa saat kejadian tersebut, anaknya tidak pulang ke rumah.

“Kutanyaki dari mana memangki nak, dia bilang dari ka di rumah temanku, di rumah kos. Saya bilang, kenapa memang tidak pulang, pasti minumki toh, dipaksa ka ibu, ditahanka,” ungkap ibu dari Achmad Alif, salah seorang korban tewas.

“Anakku sempat kejang-kejang juga. Sempat saya bawa ke Rumah Sakit, Pukul 23.00 Wita malam, saya bawa ke Rumah Sakit, dia bilang sakit kepalanya, sama perutnya, sakit, juga. Penganiayaan itu yang lakukan orang lain, orang luar, bukan teman sekolahnya, orang luar,” tambahnya.

Ketika anaknya dirawat di salah satu rumah sakit di Makassar, ibu korban sempat melapor ke polisi terkait peristiwa sang anak dianiaya dan dipaksa minum miras oplosan itu. Namun sayangnya, buah hatinya itu tewas akibat kejadian tersebut.

“Waktu saya bawa ke Rumah Sakit, dia sudah tidak sadar, meninggalnya hari Kamis, subuh,” ujarnya. (*)