ERAINSPIRASICOM, MAKASSAR– Bukan hanya penanganan sampah di Kota Makassar perlu ditingkatkan. Persoalan sarana dan prasarana pengelolaan sampah di Makassar saat ini belum memadai, salah satunya armada persampahan.
Hal itu disampaikan, Anggota DPRD Kota Makassar, Rachmat Taqwa Quraisy saat menggelar sosialisasi peraturan daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan atau Kebersihan di Hotel Royal Bay Makassar, Jumat (16/06/2023).
“Berbicara soal perda retribusi pelayanan dan persampahan memang masih perlu dimassifkan sosialisasinya. Karena masyarakat ini butuh sosialisasi untuk menjalankan peraturan daerah ini,” ungkap Ketua Komisi A DPRD Makassar ini.
Legislator Fraksi PPP ini mendorong armada persampahan ditambah. Mengingat sarana ini juga banyak dikeluhkan oleh warga terkhusus di wilayah utara. Dirinya berupaya bisa menambah armada di tahun 2023. Semuanya akan ditambah di tiap kecamatan.
“Ini memang ribut dibawah soal keterbatasan armada di setiap kecamatan kelurahan. Tapi Insyaallah, ini bertahap kita sudah anggarkan, agar armada Fukuda itu ditambah lagi karena sudah ada banyak yang tidak layak, utamanya didaerah pesisir,” jelasnya.
Sekalipun RTQ sapaan akrab Rachmat Taqwa Quraisy mengaku sebelumnya sudah dianggarkan 15 Fukuda di setiap kecamatan. Namun, armada tambahan itu masih belum mengakomodasi masalah sampah. Namun, ia meminta masyarakat untuk tidak risau.
“Saya akan memenuhi kebutuhan warga dengan memastikan SKPD mengalokasikan anggaran untuk penambahan armada di anggaran selenajutnya, biar tidak ribut lagi soal sampah ataupun armada,” katanya.
Turut hadir menjadi narasumber dalam sosialisasi peraturan daerah, Camat Wajo, Hamna Faizal dan Narasumber sekaligus Akademisi, Faisal Rahman serta masyarakat.
“Memang perlu dihimbau kewarga soal aturan retribusi persampahan, apalagi jika peraturan ini dijalankan, tentu banyak sekali manfaat yang dirasakan masyarakat juga,” ujar Camat Wajo, Hamna Faizal.
Terlebih lagi, persoalan sampah di daerah pesisir ini kerap kali menjadi masalah. Belum lagi, armada sampah yang gampang rusak karena jenis sampah pesisir laut yang berbeda dengan daerah lainnya.
“Karena kita tinggal didekat laut memang sampah rumah tangga kita itu memang menjadi persoalan, karena terkikis armada kita dengan tinggi komsumsi air laut yang notamen tinggi kadar garamnya. Semoga kita tetap membantu Pemkot Makassar dalam hal pengelolaan sampah,” tuturnya. (In)