Semakin Banyak Pemuda Berpikir Kritis, Andi Pahlevi Ajak Manfaatkan Perda Kepemudaan

ERAINSPIRASICOM, MAKASSAR — Perlunya pemerintah membangun peran pemuda yang tidak bisa dipandang sebelah mata dalam mendukung pembangunan di Kota Makassar.

Hal ini disampaikan, Anggota DPRD Kota Makassar, Andi Pahlevi menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 6 tahun 2019 tentang Kepemudaan di Hotel Grand Palace, Rabu (3/4/2023).

Dalam sambutannya, Legislator Fraksi Gerindra Makassar menekankan bahwa pemuda harus mempunyai peran penting dalam proses pembangunan di Kota Makassar.

“Perda ini hadir bertujuan untuk mensosialisasikan bahwa di Makassar memiliki Perda yang mendukung pemuda. Hampir semua pemuda di Makassar aktif dan cukup berkreasi, inilah yang perlu mendapat dukungan,” ungkapnya.

Walaupun, disisi lain lanjut Anggota Komisi A DPRD Makassar itu mengatakan sejumlah persolan juga kerap melingkupi pemuda. “Perda Kepemudaan intinya adalah pemuda harus mempunyai peran penting dalam proses pembangunan di Kota Makassar, untuk mengurangi sejumlah permasalahan,” katanya.

Selain itu, ia juga mengaku pemuda harus bisa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya supaya maksimal.

“Minimal di lingkunganta masing-masing. Dia bisa menyampaikan ke teman-temannya pemuda harus mengambil peran. Saya kira tidak ada bapak-ibu yang ingin anaknya melakukan hal negatif. Semua mau anaknya melakukan hal positif,” jelasnya.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar agar menggencarkan kegiatan yang akan lebih mengedepankan peran pemuda.

Pejabat Sekretariat DPRD Kota Makassar, Muhammad Yusran menjelaskan kebangkitan pemuda adalah kebangkitan suatu bangsa, karena ditangan pemuda saat era presiden Soekarno sangat berperan penting.

“Pemuda yang bagaimana itu? Yang berprestasi, berakhlak mulia, selalu berpikiran maju dan lainnya, maka seorang dapat dikatakan pemuda bulan soal umurnya,”katanya.

Yusran menyampaikan bahwa pemuda seyogyanya bisa membawa perubahan bagi sekitarnya. Bukan, seorang pemuda yang terus-menerus berada dalam posisi zona nyamannya.

“Kita mau pemuda tidak hanya menikmati teknologi yang ada tanpa mau bergerak dan berdampak terhadap lingkungannya. Sekarang kita dorong pemuda bisa mengembangkan dirinya secara mandiri,” tuturnya. (*)