Site icon EraInspirasi

Unhas Peringati HUT RI ke-80, Rektor Soroti Makna Kemerdekaan di Era Inovasi

MAKASSAR, ERAINSPARASI — Sivitas akademika Universitas Hasanuddin (Unhas) memperingati Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia dengan penuh khidmat melalui upacara yang dipimpin langsung oleh Rektor, Prof. Jamaluddin Jompa, di Lapangan Basket Kompleks UKM Unhas, Kampus Tamalanrea, Minggu (17/08).

Dalam amanatnya, Prof. Jamaluddin Jompa menegaskan bahwa kemerdekaan bagi Unhas adalah kebebasan untuk membangun bangsa melalui jalur pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Jika dahulu perjuangan dilakukan dengan bambu runcing, kini bentuk perjuangan itu diwujudkan melalui pena, riset, dan inovasi.

“Kita semua yang hadir di sini adalah penyambung semangat para pendahulu. Kerja keras bersama telah menorehkan sejarah baru. Tahun ini, Unhas berhasil menembus peringkat 951–1000 QS World University Rankings dunia, lebih cepat dua tahun dari target yang kita tetapkan,” ungkap Prof. JJ, sapaan akrabnya.

Ia menekankan, capaian tersebut merupakan hasil konsistensi seluruh sivitas akademika. Saat ini Unhas telah berkembang menjadi perguruan tinggi besar dengan 18 fakultas dan sekolah, lebih dari 50 ribu mahasiswa aktif, serta ratusan ribu alumni yang berkiprah di berbagai bidang.

Prof. JJ juga mengingatkan posisi strategis Unhas sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) di kawasan Indonesia Timur. Menurutnya, kehadiran Unhas menjadi penyeimbang bagi 23 PTNBH di wilayah barat, sekaligus motor pembangunan sumber daya manusia di kawasan timur nusantara.

Sejalan dengan arahan Presiden RI, Prof. JJ menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak cukup hanya melahirkan SDM unggul, tetapi juga harus memberi dampak nyata bagi industri dan masyarakat. Karena itu, Unhas mengarahkan hasil riset agar tidak berhenti di laboratorium atau sekadar jurnal, melainkan menjelma menjadi solusi berkelanjutan.

“Kami mendorong agar penelitian pangan bisa dihilirisasi, inovasi di bidang kesehatan dan energi dapat langsung dimanfaatkan, serta temuan kelautan dan sosial budaya menjawab kebutuhan masyarakat. Lebih dari itu, tantangan zaman menuntut kolaborasi lintas disiplin ilmu,” jelasnya.

Pada momen tersebut, Presiden Republik Indonesia melalui Unhas juga menganugerahkan tanda kehormatan Satyalencana Karya Satya kepada 194 dosen dan tenaga kependidikan. Penghargaan diberikan kepada 39 orang dengan masa pengabdian 30 tahun, 47 orang dengan masa pengabdian 20 tahun, serta 108 orang untuk masa pengabdian 10 tahun.

Selain itu, Unhas turut menyerahkan beasiswa dana abadi serta beasiswa Ustaz Das’ad Latief kepada mahasiswa berprestasi, menegaskan komitmen kampus merah dalam mendukung generasi penerus bangsa.(*)

Exit mobile version