ERAINSPIRASI.COM, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan “Danny” Pomanto, menegaskan bahwa pandangan-pandangan fraksi DPRD Makassar terkait APBD 2023 akan menjadi fokus utama pemerintah kota. Hal ini disampaikannya setelah Rapat Paripurna Ketujuh DPRD Kota Makassar yang mengagendakan Pemandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Penjelasan Wali Kota atas Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2023.
“Pertama, saya pasti memperhatikan apa yang menjadi pandangan fraksi tadi, karena semua yang disampaikan fraksi itu menjadi konsen kami,” kata Danny.
Danny memberikan contoh mengenai Dana Kelurahan (Dakel) dan penanganan stunting. Menurutnya, dana tersebut lebih efektif jika digunakan untuk pembelian makanan guna menangani stunting di Makassar.
Selain itu, terkait anggaran retribusi, Danny mencatat bahwa perubahan dari IMB (Izin Mendirikan Bangunan) menjadi PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) telah mempengaruhi pendapatan daerah. Saat ini, hanya 20 persen dari pendapatan yang bisa ditarik oleh pemerintah daerah, sedangkan sisanya dikelola oleh pusat.
Masalah penurunan pendapatan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) juga menjadi sorotan. Danny menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh beban tambahan PDAM dalam mengelola air limbah atau IPAL, dengan biaya listrik mencapai Rp200 juta per bulan. Meskipun demikian, masih ada prediksi keuntungan sekitar Rp3 miliar.
“Jadi semata-mata bukan karena kinerja tetapi karena beban yang bertambah,” jelas Danny. Dia menambahkan bahwa pendapatan akan meningkat jika semua sambungan rumah untuk IPAL sudah terpenuhi.
Dalam paripurna ini, beberapa fraksi mempertanyakan mengenai retribusi dan pendapatan Pemkot Makassar. Danny Pomanto dijadwalkan akan memberikan tanggapan lengkap terhadap pandangan fraksi pada 22 Juni 2024.(*)