ERAINSPIRASICOM, MAKASSAR– Tidak hanya melestarikan Lorong Wisata (Longwis) dari berbagai hasil budidayanya saja, melainkan juga menghidupkan lorong dengan berbagai keunikan dan kegiatan yang menambah daya tarik wisatawan ke Longwis Makassar.
Salah satunya dengan kegiatan museum keliling (Museum Masuk Lorong Kota) yang dilakukan UPT Museum Dinas Kebudayaan Kota Makassar di Lorong Wisata Mandiri Asnieres Sur Seine RW 01 RT 02 di Jalan Perintis Kemerdekaan KM 18 Kelurahan Pai Raya Kecamatan Biringkanaya.
Menurut Lurah Pai Raya, Firman Jamaluddin mengatakan museum masuk lorong menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat yang ada di lorong untuk menambah daya ingat mengenai sejarah dan juga menarik wisatawan untuk mengenali peninggalan di kota Makassar.
“Kegiatan museum keliling yang dilakukan di Longwis Mandiri Asnieres Sur Seine ini dengan maksud memperkenalkan bena-benda bersejarah ke masyarakat Lorong. Karena seperti kita sendiri tau, museum menjadi tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah ataupun peradaban manusia di masa lalu dan tempat menyimpan benda- benda peninggalan sejarah dan jejak peradaban leluhur,” ungkapnya, Minggu (10/9).
Lanjutnya bahwa, museum Kota Makassar adalah program pemerintah yang menurutnya perlu diapresiasi, karena programnya masuk lorong untuk menginformasikan benda- benda peninggalan sejarah yang dimuseumkan. Masyarakat di Longwis Mandiri Asnieres Sur Seine tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan pelatihan budidaya tanaman melainkan juga pengetahuan sejarah benda sejarah.
“Jadi pada saat ada wisatawan berkunjung masyarakat bisa mempromosikan peninggalan daerahnya dan keunggulan serta sejarah lorongnya juga. Apalagi kita ini banyak peninggalan sejarah termasuk pusaka yang dipakai sebelum kita merdeka yang perlu dirawat dan dilestarikan,” bebernya.
“Kerjasama OPD ini di Longwis mandiri sangat berarti bagi warga. Karena kegiatan di Longwis ini menjadi salah satu cara agar kita bisa memahami dan mengerti keberadaan museum yang begitu penting dan tidak dilupakan, makanya perlu di lestarikan di tengah masyarakat dan lorong-lorong,” tambahnya.