ERAINSPIRASI.COM, MAKASSAR — Anggota DPRD Kota Makassar, Yeni Rahman menilai pentingnya ruang ekspresi bagi pemuda di Makassar untuk menekan kenakalan.
Ini disampaikan Yeni di dalam sosialisasi Perda No 6 Tahun 20219 tentang Kepemudaan, di Royal Bay Hotel, Jl Sultan Hasanuddin, Selasa, 25 November.
Politisi PKS ini menilai ruang eskpresi ini bisa menjadi wahana penyaluran energi anak muda di Makassar. Menurutnya tingginya angka kenakalan dan kekerasan anak muda di Makassar dipengaruhi akibat masih minimnya ruang-ruang ekspresi ini.
Ruang eskpresi ini menurut Yeni bisa berupa wahana olahraga, hingga wahana penyaluran bakat.
“Jadi pastinya kita harus membuat dan mengoptimalkan ruang ekspresi dimana ini jadi peran penting pemerintah kota dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga,” terang Legislator Komisi D Bidang Kesejahteraan Rakyat ini.
Yeni melanjutkan, pemerintah juga harus menggelar MoU kerjasama dengan para psikolog, menyusul banyaknya masalah mental helath alias kesehatan mental di kalangan anak muda. Pemkot bisa membuka konseling khsusu bagi anak muda, khususnya mengalami krisis kepercayaan diri hingga pemuda-pemuda yang depresi.
Banyaknya kasus kekerasan, hingga bunuh diri tak lepas dari masalah krisis kepercayaan dan depresi namun tak ada pihak yang bisa mendengarkan mereka.
“Makanya, kita meminta ke pemerintah kota dalam hal ini dispora harus MoU kepada psikolog juga,” sambung Yeni.
Alumni Biologi Unhas ini juga menilai angka pengangguran di kalangan pemuda harus dientaskan. Perlu ada pendataan angka pengangguran di setiap wilayah. Kemudian pemerintah minimal harus jadi penengah untuk memberikan lapangan kerja ke mereka.
Menurut Yeni selama ini hanya ada pelatihan namun minim tindak lanjut, sehingga masih banyak dari para pemuda yang mempunyai skill setelah pelatihan justru tak terserap dalam dunia kerja akibat sulitnya koneksi mereka.
“Katanya kan ada pelatihan pemdah lorong yang 1000 itu tapi mana. Pelatihan saja tapi tidak ada follow up-nya dan tidak didata jadi asal-asalan,” jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pemateri, yang juga merupakan Influencer sekaligus motivator di Makassar, Sarwandi Eka Sarbini Haramain mengatakan seorang pemuda harus mampu melejitkan potensi dirinya masing-masing.
Ada beberapa hal yang menurutnya harus dilakukan. Pertama kata dia anak muda harus mampu memperhatikan circlenya. Circle yang tepat kata dia akan mampu membawa hal positif ke diri pemuda itu sendiri.
“Kemudian kedua jangan selalu menenton hal yang lebay,” jelasnya.
Sarwandi menilai derasnya arus informasi saat ini sangat mudah merubah atau mempengaruhi anak muda. Apalagi marak tayangan-tayangan yang lebay di sosial media. Ini membawa pengaruh yang kurang baik. Seharusnya tontonan ini harus senantiasa disaring, dingan hanya melihat hal-hal yang positif dan motivatif.
Kemudian yang ketiga yang harus dilakukan adalah harus membangun kebiasaan membaca. Minimal menyisihkan waktu 5 menit membaca buku setiap harinya.
Sementara itu Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda, Dispora Makassar Muhammad Dasysyara Dahyar yang juga menjadi pemateri mengatakan, Indonesia saat ini memasuki fase bonus demografi. Dimana rata-rata penduduk Indonesia merupakan usia produktif.
Olehnya potensi ini tidak boleh disia-siakan. Pemuda harus mampu mengambil peran penting untuk ikut membangun negara.
“Kita dalam bonus demografi, sehingga anak muda harus mempersiapkan dirinya untuk menuju itu,” ujarnya.
Hadirnya perda ini juga menjadi bukti komitmen kota untuk mendorong peran pemuda di semua lini. Apalagi perda ini kata dia menjadi yang pertama ada di Makassar. Makassar menjadi leading sektor dalam mendorong regulasi kepemudaan. (an).