ERAINSPIRASI.COM, MAKASSAR – Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, perlihatkan komitmennya dalam memelihara keselamatan dan kesehatan para petugas Pemilu 2024, melalui pembentukan Satgas Kesehatan Petugas Pemilu. Sulsel merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memiliki satgas kesehatan seperti ini.
Hal berikut terungkap dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bidang Kesehatan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024, yang dirangkaikan Penandatanganan Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah 2024, di Hotel Seraton By Four Points, Selasa, 30 Januari 2024.
Hadir Forkopimda Sulsel, Bupati dan Wali Kota, Ketua KPU dan Bawaslu Sulsel, Pimpinan Instansi Vertikal, Kepala Unit Kesehatan Unsur TNI/Polri Provinsi Sulsel, Pimpinan Perguruan Tinggi, Ketua Organisasi Profesi Kesehatan, dan juga Pimpinan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta.
“Hanya provinsi Sulsel di Indonesia yang memiliki satgas seperti ini,” kata Pj Gubernur Bahtiar.
Ia mengungkapkan, kehadiran Satgas Kesehatan Petugas Pemilu ini sebagai hasil refleksi berasal dari banyaknya petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 lalu. Total, ada 894 petugas yang meninggal dunia, dan 5.175 petugas mengalami sakit akibat kelelahan.
“Kita tidak rela kejadian tahun 2019 yang banyak petugas kelelahan, lantas ada yang meninggal dan sakit, itu terulang. Sehingga, upaya antisipasi dan pencegahan wajib dilakukan,” ungkap Bahtiar.
Bahtiar mengatakan, bersama dengan ada pos pembantu kesehatan di tiap-tiap TPS, maka petugas medis bisa segera sigap dan cepat mengimbuhkan pertolongan pertama jikalau ada petugas yang sakit.
“Alhamdulillah luar biasa, pertolongan terhitung berasal dari Polda Sulsel, aku mengetahui petugas medisnya terhitung ikut, Kodam XIV Hasanuddin semua petugas medisnya terhitung turut serta, Angkatan Laut dan Angkatan Udara terhitung ikut, perguruan tinggi dan relawan kesehatan di Sulsel,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Ishaq Iskandar, mengatakan, sarana kesehatan ini dapat ada pada 20 ribu TPS lebih. Di posko kesehatan, ada dokter, para medis, apoteker dan ambulance.
“Dengan begitu, kita bisa mengantisipasi jikalau ada petugas yang sakit ataupun kelelahan,” kata Ishaq Iskandar.